Pengikut

Selasa, 11 Desember 2018

PERAN MANAJER DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN



A.      Tugas dan Fungsi Manajer
Manajer adalah pimpinan atau pemimpin suatu organisasi.  Karena manajer berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan, paling tidak, seorang manajer harus memiliki keterampilan konseptual yang merupakan keterampilan memahami dan mengelola organisasi, keterampilan manusiawi yaitu keterampilan melakukan kerjsama, memotivasi dan membangkitkan etos kerja pegawai; dan keterampilan teknis, yaitu keterampilan mengoperasikan alat-alat, metode, dan fasilitas lainnya yang tradisional maupun modern.
Seorang manajer disebuah lembaga pendidikan adalah seorang pimpinan penyelenggara pendidikan di lembaga pendidikan tersebut. Dalam suatu sekolah, manajer dilembaga tersebut adalah seorang kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya. Menurut Made Pidarta (2000:89) menyatakan bahwa seorang penyelenggara pendidikan disebuah lembaga pendidikan mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut:
1.      Menjadi manajer lembaga pendidikan tersebut dengan tugas-tugas sebagai berikut:
a.       Mengadakan prediksi tentang kemungkinan perubahan lingkungan seperti perubahan ilmu dan teknologi, tuntutan hidup, aspirasi masyarakat, dan sebagainya.
b.      Merencanakan dan melakukan inovasi dalam pendidikan.
c.       Menciptakan strategi dan kebijakan lembaga agar proses pendidikan tidak mengalami hambatan.
d.      Mengadakan perencanaan dan menenukan sumber-sumber pendidikan.
e.       Menyediakan dan mengkoordinasi fasilitas pendidikan.
f.       Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan agar tidak terlanjur membuat kesalahan.

2.       Menjadi pemimpin lembaga pendidikan:
a.       Memimpin semua bawahan.
b.      Memotivasi agar bekerja dengan rajin dan giat.
c.       Meningkatkan kesejahteraan bawahan.
d.      Mendisplikan para pendidik dan pegawai dalam melkasnakan tugasnya.


3.      Sebagai supervisor atau pengawas:
a.       Mengawasi dan menilai cara kerja dan hasil kerja pendidik dan pegawai.
b.      Memberi supervisi dalam meningkatkan cara kerja.
c.       Mencari dan memberi peluang untuk meningkatkan profesi para pendidik.
d.      Mengadakan rapat-rapat untuk memperbaiki pendidikan dan pengajaran.

4.      Sebagai pencipta iklim bekerja dan belajar yang kondusif dengan tugas-tugas:
a.       Menempatkan personalia secara benar sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.
b.      Membina hubungan personalia yang positif.
c.       Meningkatkan dan memperlancar komunikasi.
d.      Menyelesaikan konflik.
e.       Meningkatkan dan memelihara persatuan dan kesatuan personalia.

5.      Sebagai pencipta lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif, dengan tugas-tugas:
a.       Menghimpun dan memanfaatkan informasi tentang sumber belajar.
b.      Memperkaya alat-alat belajar, alat-a;at peraga, dan media pendidikan.
c.       Memperkaya lingkungan hidup.
d.      Mengharmoniskan lingkungan lembaga dan ruangan kelas.

6.      Menjadi administrator lembaga pendidikan dengan tugas menyelenggarakan kegiatan rutin yang dioperasikan oleh para personalia lembaga:
a.       Mengendalikan struktur organisasi.
b.      Melaksanakan administrasi substantive.
c.       Melakukan pengawasan terhadap efektivitas dan efisiensi kerja.

7.      Menjadi koordinator kerjasama lembaga pendidikan dengan masyarakat:
a.        Berinisiatif membentuk suatu badan kerjasama.
b.      Mengadakan survey untuk menampung aspirasi masyarakat.
c.       Menghimpun dukungan masyarakat.
d.      Melaksanakan kerjasama dengan masayarakat.
Sedangkan fungsi manajer adalah adalah sebagai berikut:  
  1. Fungsi strukturalisasi, yaitu menetapkan struktur  kepegawaian  terutama dalam penyusunan dan penempatan personal, material, pekerjaan-pekerjaan, dan pikiran-pikiran didalam struktur itu.
  2.  Fungsi relation ship, yaitu menjalin hubungan dengan pihak eksternal lembaga dengan mempertegas tugas, fungsi, kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung jawab masing-masing anggota yang di susun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan pendidikan. 
  3. Fungsi integritas usaha-usaha suatu pendidikan, yang dapat juga diartikan sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha menyelesaikan berbagai kegiatan lembaga pendidikan.
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa tugas dan fungsinya menajer adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu merencanakan seluruh program kerja lembaga pendidikan secara konseptual. Kepemimpinan manajer memegang peranan sangat penting dalam perkembangan lembaga pendidikan.
  Dalam melaksanakan fungsinya sebagai manajer organisasi pendidikan, manajer harus memiliki berbagai persyaratan tertentu agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik.  Beberapa persyaratan tersebut diantaranya adalah memiliki ijasah, kemampuan mengajar, dan kepribadian yang baik, serta memiliki pengalaman bekerja pada lembaga yang sejenis.

B.      Tugas telaah masalah bagi Manejer
Pada hakikatnya, manajer yang memiliki keterampilan konseptual adalah manajer yang cerdas menelaah masalah yang dihadapi. Permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan biasanya tidak hanya disebabkan oleh satu faktor, melainkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor lahirnya masalah adalah sebagai berikut.
1.      Faktor kepemimpinan suatu lembaga.
2.       Faktor penempatan manajer madya dan manajer operasional yang kurang mahir.
3.      Faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai.
4.      Faktor tujuan pendidikan yang ditetapkan.
5.      Faktor sumberdaya manusia.
6.      Faktor kurikulum dan filosofi yang tidak rasional.
7.      Faktor sumber dana bagi operasional lembaga pendidikan
8.      Faktor media pendidikan.
9.      Faktor lingkungan sekolah dan lingkungan eksternal sekolah yang kurang menunjang.
10.  Sistem yang buruk dan manajemen yang buruk
Manajer yang akan mengambil keputusan  harus menelaah sistem manajemen yang selama ini diterapkan, misalnya menelaah kinerja staf atau bawahannya. Tujuan dari suatu telaah staf adalah membantu manajer dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah tertentu yang dihadapi. Hasil yang diperoleh dari suatu penelaahan adalah rekomendasi yang memuat alternatif yang perlu ditempuh didalam memecahkan suatu permasalahan. Pada umumnya, suatu penelaahan memiliki karakteristik tertentu, yaitu:
1.      Proses investigasi terhadap tujuan-tujuan lembaga pendidikan yang telah dievaluasi dan hasilnya telah disempurnakan.
2.      Mengukur diri sendiri.
3.      Mencari alternative pemecahan masalah yang paling memungkinkan.
4.      Perbandingan terhadap alternatif-alternatif yang tersedia, terutama terhadap pengaruh yang ditimbulkannya.
5.      Pertimbangan aspek-aspek permasalahan yang dianggap penting.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas telaah masalah, kaitannya dengan tugas manajer, terletak pada proses menentukan langkah-langkah pengambilan keputusan. Manajer yang cerdas, cermat, dan bijaksana dalam pengambilan keputusan, terutama, ketika menetapkan alternatif  pemecahan masalah adalah manajer yang mementingkan penelitian dan pengujian terhadap berbagai alternatif yang ada. Pengambilan  keputusan yang dilakukan manajer harus mengacu pada pandangan-pandangan rasional dan kebijakan yang telah dimusyawarahkan dengan seluruh bawahannya.

C.    Tingkatan Manajemen Pendidikan
Menurut Kadarman (2001:45) menjelaskan bahwa dalam organisasi kecil, menengah, besar maupun raksasa, tugas-tugas manajemen adalah menggunakan sumber daya yang memiliki seoptimal mungkin, dengan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Kagiatan tersebut bermacam-macam, baik dilihat dari segi bidangnya maupun keterampilan yang dibutuhkan.
Karena pendidikan, pengalaman, keterampilan, dan daya pemahaman terhadap sasaran organisasi oleh masing-masing tenaga kerja tidak sama diperlukan orang-orang tertentu yang bertugas mengarahkan semua kegiatan organisasi untuk pencapaian tujuan organisasi. Orang tersebut adalah manajer. Menurut tingkatannya dalam organisasi, ada tiga jenis manajer yaitu:
1.      Manajer puncak (top managers).
2.      Manajer menengah (middle managers).
3.      Manajer garis pertama (first line managers).
Jenis-jenis manajer dapat dibedakan menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola.
a.       Manajer fungsional (functional managers), yaitu manajer yang hanya bertanggung jawab atas suatu kegiatan saja atau menjelankan satu fungsi manajerial saja, misalnya manajer produksi/operasi, manajer pemasaran, manajer keuangan, atau manejer SDM.
b.       Manajer umum (general managers), yaitu manajer yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam unitnya, seperti keuangan, pemasaran, produksi/operasi, dan SDM.
Perlu diketahui bahwa di dalam setiap organisasi, semakin tinggi tingkat manajernya, jumlahnya semakin sedikit, dan sebaliknya. Selain itu, kerja sama yang baik dan harmonis antara manajer dan karyawan mutlak diperlukan. Tanpa itu semua, akan terjadi beberapa kerugian, terutama ketegangan-ketegangan dan pemborosan-pemborosan yang akhirnya menghambat tercapai tujuan organisasi.
Setiap tingkatan manajemen atau manajer dalam lembaga pendidikan harus memiliki tiga keterampilan utama. Manurut Robert L. Kazn, tiga jenis keterampilan utama yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajer, yaitu sebagai berikut:
1.      Keterampilan teknis (technical skill), adalah kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, teknis suatu bidang yang khusus, misalnya keterampilan dengan suatu cara pembuatan produk, pemeliharaan mesin, penjualan produk, dan sebagainya. Kaitannya dengan lembaga pendidikan keterampilan pimpinan perguruan tinggi atau sekolah contohnya adalah keterampilan membuat satuan acara pembelajaran, membuat modul, membuat jadwal kuliah atau kalender akademik.
2.      Keterampilan manusiawi (human skills), adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Keterampilan ini sangat penting bagi manajer agar ia dapat bekerja sama dengan anggota-anggota organisasi yang lain, maupun memimpin rapat. Dalam lembaga pendidikan, keterampilan manusiawi sangat penting karena guru berhubungan dengan murid, dosen dengan mahasiswa, dan pemimpin berhubungan dengan seluruh anak buahnya.
3.      Keterampilan konseptual (conceptual skills), adalah kemampuan untuk mengoordinasikan dan memadukan berbagai kepentingan dan kegiatan organisasi ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami bagaimana perubahan pada setiap bagian dapat memengaruhi keseluruhan organisasi. Keterampilan ini wajib dimiliki oleh pimpinan pusat atau manajer puncak.

D.     Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. Namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen abad 19.
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19 . Pelaku ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori-teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti, penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja. Pada akhir abad 19, pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada tahun 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20 Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikro ekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya dibidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
1.      Manajemen sumber daya.
2.      Manajemen operasi atau produksi.
3.      Manajemen strategi
4.      Manajemen pemasaran.
5.      Manajemen keuangan.
6.      Manajemen informasi teknologi
Perkembangan ilmu manajemen berjalan selaras, seiring dengan perkembangan dunia industri, dari langkah awal hingga proses akhir. Dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
2.   Pengorganisasian (organizing), dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
3.   Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan.
4.   Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

1 komentar: